Setiap perusahaan menghadapi tantangan dan situasi sulit dalam perjalanan bisnis mereka. Terutama bagi perusahaan besar dan global, seperti Starbucks dan McDonald’s, tantangan ini datang dalam berbagai bentuk: krisis ekonomi, perubahan perilaku konsumen, bencana alam, hingga pandemi global. Meskipun kedua perusahaan ini memiliki model bisnis yang serupa, yakni bergerak di sektor makanan dan minuman, pendekatan yang mereka gunakan untuk menghadapi kesulitan sering kali berbeda, mengingat karakteristik merek, pasar yang mereka tuju, dan nilai-nilai yang mereka junjung. Artikel ini akan membahas bagaimana Starbucks dan McDonald’s menghadapinya, serta perbedaan dalam strategi yang mereka terapkan.

1. Starbucks: Fokus pada Pengalaman Pelanggan dan Inovasi Digital

Starbucks dikenal dengan citra merek yang premium, pelayanan pelanggan yang personal, serta fokus pada menciptakan pengalaman “third place” bagi pengunjung—sebuah tempat yang nyaman selain rumah dan kantor. Dalam menghadapi situasi sulit, seperti krisis ekonomi global atau pandemi COVID-19, Starbucks mengandalkan inovasi digital, adaptasi terhadap perubahan perilaku konsumen, dan peningkatan pengalaman pelanggan untuk mempertahankan posisi mereka di pasar.

a. Transformasi Digital dan Penguatan Aplikasi Mobile

Salah satu strategi kunci Starbucks adalah pemanfaatan teknologi digital untuk tetap terhubung dengan pelanggan. Starbucks meluncurkan aplikasi mobile yang memungkinkan pelanggan untuk memesan dan membayar dari jarak jauh, sehingga memudahkan pelanggan untuk tetap mendapatkan produk tanpa harus berdiri di antrian, terutama di masa pandemi. Aplikasi ini juga berfungsi untuk memperkuat program loyalitas, dengan memberi penghargaan kepada pelanggan setia.

Selain itu, Starbucks mengembangkan sistem drive-thru dan pengantaran yang lebih efisien untuk menanggapi pembatasan mobilitas dan preferensi pelanggan yang lebih memilih layanan tanpa kontak langsung. Pandemi yang membatasi interaksi sosial justru mendorong Starbucks untuk memperkuat inovasi digital ini agar tetap relevan.

b. Mengadaptasi Menu dan Pengalaman Konsumen

Starbucks juga cepat beradaptasi dengan preferensi konsumen yang berubah. Misalnya, selama pandemi, banyak pelanggan yang lebih memilih minuman kemasan atau produk makanan yang mudah dibawa pulang. Starbucks meningkatkan penawaran produk dengan menyediakan produk siap saji (ready-to-drink) dan produk kemasan yang bisa ditemukan di supermarket.

Selain itu, Starbucks menekankan pentingnya lingkungan toko yang aman dan nyaman, dengan mengutamakan protokol kesehatan dan kebersihan yang ketat. Ketika toko fisik kembali dibuka setelah penutupan akibat COVID-19, Starbucks memastikan bahwa setiap lokasi memenuhi standar protokol kesehatan yang tinggi, serta mengurangi kapasitas tempat duduk untuk menjaga jarak fisik antar pelanggan.

c. Memperkuat Komitmen terhadap Tanggung Jawab Sosial

Starbucks juga menekankan komitmennya terhadap tanggung jawab sosial dengan berbagai inisiatif keberlanjutan, seperti pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dan pembelian kopi yang bersertifikat fair trade. Hal ini tidak hanya bertujuan untuk mempertahankan pelanggan setia, tetapi juga untuk menarik konsumen yang semakin peduli terhadap isu lingkungan dan sosial.

2. McDonald’s: Efisiensi Operasional dan Fokus pada Harga Terjangkau

McDonald’s, yang dikenal dengan model bisnis restoran cepat saji dan menu yang terjangkau, menghadapi situasi sulit dengan pendekatan yang lebih berfokus pada efisiensi operasional, penyesuaian harga, serta peningkatan fleksibilitas dalam menu dan layanan. McDonald’s memiliki keunggulan dalam hal pengelolaan skala besar dan pengendalian biaya, yang memungkinkan mereka untuk bertahan lebih lama di pasar yang sulit.

a. Inovasi Menu dan Penyesuaian Harga

Dalam menghadapi krisis ekonomi atau pandemi, McDonald’s sering kali mengandalkan strategi penyesuaian harga untuk tetap menarik pelanggan. McDonald’s mempertahankan harga yang terjangkau melalui program diskon, promosi bundling, dan menu value yang memberikan harga lebih murah untuk produk-produk tertentu. Ini memungkinkan McDonald’s untuk tetap menarik bagi konsumen yang sensitif terhadap harga, terutama di saat-saat ketidakpastian ekonomi.

McDonald’s juga terus memperkenalkan variasi menu sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pasar lokal, seperti menambah produk berbasis tanaman atau variasi makanan yang lebih sehat. Ketika pandemi mengguncang ekonomi global, McDonald’s menyesuaikan operasionalnya dengan menawarkan menu terbatas di beberapa pasar dan fokus pada produk-produk yang sudah terbukti populer di kalangan pelanggan.

b. Optimasi Proses Operasional dan Teknologi

Salah satu cara McDonald’s bertahan dalam situasi sulit adalah dengan meningkatkan efisiensi operasional di setiap cabang. Mereka melakukan investasi besar dalam otomatisasi dan teknologi untuk mengurangi biaya tenaga kerja dan meningkatkan kecepatan layanan. Di beberapa lokasi, McDonald’s sudah menggunakan kios pemesanan otomatis dan aplikasi mobile untuk mempermudah proses pemesanan dan pembayaran. Selain itu, McDonald’s berfokus pada peningkatan efisiensi dalam hal rantai pasokan, sehingga mampu menjaga harga tetap kompetitif tanpa mengorbankan kualitas produk.

c. Peningkatan Layanan Drive-Thru dan Pengantaran

Sama seperti Starbucks, McDonald’s juga mempercepat penerapan layanan drive-thru dan pengantaran untuk mengakomodasi perubahan perilaku pelanggan. McDonald’s memperluas layanan pengantaran dengan bekerja sama dengan platform aplikasi seperti GrabFood dan GoFood, menjangkau pelanggan yang lebih memilih memesan makanan mereka untuk diantar ke rumah selama pandemi. Peningkatan layanan ini membantu McDonald’s mempertahankan pendapatan meskipun banyak gerai fisik terpaksa ditutup sementara.

d. Membangun Kepercayaan Melalui Komitmen Kesehatan dan Keamanan

Ketika pandemi COVID-19 melanda, McDonald’s mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamanan dan kebersihan restoran mereka dengan memperkenalkan prosedur baru dalam menangani sanitasi, serta memastikan bahwa pekerja restoran dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD). McDonald’s juga mengurangi jumlah pelanggan yang dapat duduk di restoran untuk memastikan jarak fisik yang aman.

3. Perbandingan Strategi Starbucks dan McDonald’s

Meskipun keduanya adalah pemain besar dalam industri makanan dan minuman, strategi yang digunakan oleh Starbucks dan McDonald’s dalam menghadapi situasi sulit memiliki beberapa perbedaan mendasar:

  1. Fokus pada Pengalaman vs. Efisiensi Operasional: Starbucks lebih menekankan pada menciptakan pengalaman pelanggan dan loyalitas merek. Mereka berfokus pada kualitas pengalaman di toko dan memperkenalkan teknologi untuk memudahkan transaksi dan meningkatkan interaksi dengan pelanggan. Sementara itu, McDonald’s lebih fokus pada efisiensi operasional, penyesuaian harga, dan aksesibilitas harga terjangkau, serta mempercepat adopsi teknologi untuk meningkatkan kecepatan layanan.
  2. Inovasi Produk vs. Pengendalian Biaya: Starbucks cenderung berfokus pada inovasi produk premium dan produk yang sesuai dengan tren pasar, seperti minuman berbasis tanaman atau pilihan makanan sehat. Di sisi lain, McDonald’s berfokus pada penyesuaian menu untuk menekan biaya dan memperkenalkan produk yang lebih terjangkau bagi konsumen di berbagai segmen pasar.
  3. Pemasaran Sosial dan Keberlanjutan vs. Harga Terjangkau: Starbucks mengaitkan branding mereka dengan nilai-nilai sosial dan keberlanjutan, seperti pembelian kopi yang etis dan pengurangan plastik sekali pakai. Sementara McDonald’s mengutamakan aksesibilitas harga, dengan berbagai program promosi dan menu value yang menarik bagi konsumen dengan anggaran terbatas.

Baik Starbucks maupun McDonald’s memiliki pendekatan yang berbeda dalam menghadapi situasi sulit, yang disesuaikan dengan identitas merek mereka masing-masing. Starbucks mengutamakan pengalaman pelanggan, teknologi digital, dan tanggung jawab sosial untuk tetap relevan dalam pasar, sementara McDonald’s mengandalkan efisiensi operasional, penyesuaian harga, dan aksesibilitas untuk mempertahankan posisinya. Meskipun kedua perusahaan ini berbeda dalam strategi, keduanya berhasil menavigasi tantangan global dengan cara yang efektif sesuai dengan karakteristik bisnis mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Konsultasi Sekarang !