Dewasa ini sudah banyak masyarakat Indonesia yang mulai tertarik untuk mulai membangun usaha, mulai dari rencana usaha-usaha kecil yang mereka rintis sendiri hingga mencakup usaha-usaha besar. Tentu saja, usaha dimulai berdasarkan modal masing-masing pihak yang ada.
Harapan dari semua pihak yang berkecimpung di dunia bisnis sudah pasti ingin mendapatkan keuntungan dan dihadapkan pada dunia usaha yang kompetitif dan semakin berkembang dari saat awal memulai usahanya.
Namun, terkadang para pengusaha secara tidak sadar malah membawa kegagalan sendiri terhadap bisnis yang dibangunnya tersebut. Mengapa bisa demikian? Besar kemungkinan mereka terlena dengan apa yang telah mereka dapatkan saat ini sehingga lupa untuk menyiapkan beberapa hal kecil yang malah akan berdampak cukup besar bagi pertumbuhan bisnisnya tersebut.
Jika pada artikel sebelumnya telah dijelaskan mengenai kegagalan analisis studi kelayakan bisnis dimana kegagalan dititik beratkan pada dua pihak yakni si owner itu sendiri dan lembaga konsultan pembuat analisis studi kelayakan bisnis tersebut. Nah, kali ini akan lebih dirinci mengenai faktor penyebab gagalnya rencana usaha.
Faktor penyebab gagalnya rencana usaha yang akan di bahas setelah ini ialah murni ditinjau dari posisi sang owner sebagai perintis usaha atau bisnis tersebut, tanpa melibatkan lembaga konsultan. Berikut ialah point-point dari faktor penyebab gagalnya rencana usaha tersebut.
1, Pasar Tidak Jelas
Menentukan segmentasi pasar adalah point mendasar yang harus dilakukan oleh sang owner sebab di sanalah ia bisa menentukan targetan kepada siapa produk tersebut akan ditawarkan. Dan dari penentuan pasar pulalah ia bisa mengetahui dan menentukan berbagai macam cara dan strategi untuk menghadapi tantangan di dunia bisnis sesungguhnya. (Baca selengkapnya : Ingin melakukan riset pasar, hindari kesalahan-kesalahan ini)
2. Schedule Perencanaan Tak Jelas
Schedule atau jadwal perencanaan tidak jelas sehingga sulit untuk mencapai berbagai sasaran bila serba tak jelas. Setidaknya sang owner punya jurus dan strategi jitu tersendiri untuk memenangkan pasar. Misalnya telah terjadwal oleh sang owner untuk melakukan promosi sehingga mempermudah produk yang ditawarkan menjadi dikenal di telinga para konsumen dan berbagai hal lainnya yang bisa dijadwalkan sendiri dengan berbagai pertimbangan perencanaannya. (Baca juga : Tips Promosi Melalui Social Media)
3. Tidak Memiliki Prioritas Usaha
Disinilah letak kejelian sang owner diukur dimana ia harus pandai dalam memilih dan memprioritaskan setiap usaha yang ia miliki. Maksud dari prioritas di sini ialah bisa melihat produk mana yang lebih dominan dinikmati oleh para konsumen, sehingga nantinya bisa diprioritaskan sebagai produk utama pada usaha Anda tersebut.
4. Tidak Menunjukkan Kompetensi
Selain berjiwa kepemimpinan, sang owner juga mesti memiliki jiwa Kompetisi untuk memimpin para karyawan mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Maka dari itu, besar dampaknya jika sang owner tidak menunjukkan kompetensi pada usaha yang sedang digarapnya.
5. Suka Menunda Hal-Hal Penting
Menunda-nunda sesuatu hal bukanlah hal baik dalam segala aspek, tak hanya pada usaha saja. Apalagi jika yang ditunda merupakan hal-hal penting, seperti membuat jadwal kepada para investor untuk melebarkan sayap dan modal dalam rangka mengembangkan bisnis yang ada. (Baca juga : Tips Menarik Minat Investor untuk Tambahan Modal)
6. Takut Mengambil Resiko
Ini adalah point yang seringkali menjadi kesalahan terbesar para pengusaha dalam menjalankan bisnisnya. Resiko itu sudah pasti ada dalam berbagai aspek tak hanya di dunia bisnis, hanya saja bagaimana caranya Anda sebagai pengusaha meminimalisirkan resiko tersebut.