Pernahkan Anda mendengar konsep E-Learning sebelumnya?
Ya, di zaman yang serba digital sekarang ini rasanya mustahil jika Anda masih saja merasa risih dengan konsep tersebut. Meskipun tak menampik kemungkinan bila ada saja sebagian dari masyarakat yang masih awam. Namun, bisa dipastikan mungkin hanya sekitar 2% saja yang tak familiar dengan konsep tersebut.
E-Learning merupakan kepanjangan dari electronic learning yang bisa diartikan menjadi pembelajaran secara elektronik. Bagi perusahaan yang telah menerapkan konsep tersebut, maka mereka menuntut karyawannya untuk melek teknologi dengan menerapkan pembelajaran secara elektonik.
Lalu, apa yang membedakan perusahaan yang menggunakan dan tidak menggunakan E-Learning? Adakah dampaknya untuk operasional perusahaan?
Pertanyaan-pertanyaan di atas bisa dijawab dengan survei yang telah dilakukan oleh majalah Forbes di Amerika dan Eropa. Di negara maju tersebut, telah lebih dulu memulai menghimplementasikan sistem manajemen pelatihan berbasis e-learning. Dan hasilnya, ditemukan fakta bahwa terdapat banyak manfaat untuk operasional perusahaan yaitu menghemat waktu dan biaya.
Betulkah bisa menghemat waktu dan biaya? Tentu saja, betul. Dengan adanya penerapan konsep berbasis elektonik akan memudahkan karyawan perusahaan dalam melakukan pembelajaran. Biasanya perusahaan akan memberikan jenjang karir bagi karyawannya yang dianggap kompeten.
Jenjang karir bisa dilakukan dengan banyak cara sebelum diajukannya pindah jabatan, naik jabatan, ataupun promosi. Salah satunya ialah dengan menawarkan sang karyawan untuk melakukan pelatihan terlebih dahulu untuk lebih mengasah skillnya.
Misalnya di perusahaan kontraktor yang basicnya mengisi karyawan ke perusahaan migas, dibutuhkan posisi safety officer. Ada kemungkinan, karyawan lama yang tidak mempunyai basic di posisi tersebut, aiikutkan pelatihan safety di perusahaan lain agar lebih menguasai materi kerja dan dikeluarkan sertifikat terkait dari badan berwenang. Untuk memenuhi hal tersebut, tentu saja perusahaan kontraktor harus bersedia mengeluarkan budget yang tidak sedikit.
Dari contoh kasus tersebut, bisa terlihat bahwa pelatihan yang selama ini dilakukan oleh banyak pihak memang diakui akan memakan waktu yang cukup lama, begitupun budget yang dikeluarkan juga cukup banyak. Selain itu, lamanya waktu dalam pelatihan juga akan berdampak pada pekerjaan si karyawan itu sendiri di kantor. Apa lagi jika pekerjaannya tidak ada back up dari karyawan lainnya, maka kinerja perusahaan akan terganggu dan pekerjaan si karyawan sendiripun akan menumpuk ketika selesai mengikuti pelatihan.
Dari uraian di atas, maka ada beberapa point yang bisa kita tarik mengenai manfaat dari penerapan konsep itu sendiri, yakni :
- Waktu lebih efisien dan flesksibel untuk digunakan dalam proses pelatihan
- Budget bisa diminamilisir jika dibandingkan mengikuti pelatihan offline
- Pekerjaan sang pegawai tidak terbengkalai
- Rotasi kerja di perusahaan tidak terganggu aktivitasnya karena adanya pelatihan secara online
- Para karyawan mampu mengikuti perubahan zaman dan bisa lebih akrab dengan teknologi
Meski demikian, masih ada hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk menggunakan pelatihan dengan berbasis online seperti ini. Perhatikan beberapa point di bawah ini.
- Meaningful Content : Isi konten harus sesuai dengan pembekalan sang karyawan yang akan melakukan pelatihan. Jangan sampai ada kekeliruan antara judul pelatihan dengan isi content dan membuat konsep elektronik yang telah diterapkan perusahaan menjadi tidak berfaedah.
- Effective Learning Design : Pastikan desain pembelajaran sesuai dengan isi materi dan juga tidak memberatkan aplikasi, sehingga tidak memerlukan waktu lama untuk menunggu proses loading. Jangan hanya ingin terlihat menarik saja desainnya, tapi juga perlu diperhatikan keefektifan dari desain pembelajaran itu sendiri.
- Technology That Works : Pastikan pula teknologi yang ditawarkan dalam proses pembelajaran dan pelatihan karyawan bekerja dengan sangat baik; dari segi isi konten maupun keefektifan desain. Jika teknologi tersebut bekerja dengan baik, maka tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan bisa cepat direalisasikan.
Daftar Isi Artikel
Proses Penerapan Konsep E-Learning
Mari sama-sama kita pelajari mengenai ‘Bagaimana sih proses penerapan E-Learning di perusahaan?’
Ya, apa lagi jika sebelumnya perusahaan tempat Anda bekerja atau perusahaan yang Anda punya belum melakukan penerapan konsep tersebut.
- Pertama, pastikan di perusahaan Anda memiliki staff handal dan kompeten di bidang IT. Seorang karyawan yang memahami betul konsep web dan segala literasinya, sehingga nantinya bisa diberdayakan untuk melakukan konsep penerapan pembalajaran berbasis online.
- Jika belum punya, maka mulailah untuk merekrutnya lebih dahulu. Memang cukup diakui posisi IT akan memakan biaya cukup tinggi untuk mengeluarkan gajinya. Namun, akan sebanding nantinya jika dihitung secara global. Bayangkan jika 1 orang pegawai dikenakan biaya hingga angka dua puluh jutaan untuk sekali pelatihan di luar belum lagi akomodasinya. Iya jika hanya 1, jika ada banyak karyawan yang memiliki potensi untuk pengembangan karir demi kemajuan perusahaan, berapa banyak lagi budget perusahaan yang harus dikeluarkan?
- Jika sudah punya, maka tuntutlah karyawan tersebut untuk menciptakan web yang bisa diakses perusahaan dengan beberapa user untuk mulai membuat konsep E-learning perusahaan. Dengan mempekejakan staff IT 1 hingga 2 orang dikira cukup efisien untuk perusahaan, setidaknya dengan gaji kisaran lima juta per orang akan memangkas biaya. Bayangkan dengan gaji segitu, semua karyawan di perusahaan bisa mengikuti pelatihan secara merata. Wawasan dan pengetauan semua karyawan setidaknya bisa menjadi jaminan sebagai aset perusahaan yang menguntungkan.
- Jika belum punya dan tidak berniat untuk menambah karyawan, maka Anda bisa menggunakan jasa konsultan yang menawarkan konsep E-Learning bagi perusahaan Anda. Grapadi Konsultan, misalnya.
Tertarik untuk menerapkan konsep E-Learning ?