Studi kelayakan bisnis merupakan studi yang berkenaan dengan layak atau tidak layak suatu bisnis setelah melewati berbagai rangkaian tahapan penilaian. Jika dianggap layak, maka bisnis bisa dilanjutkan. Tapi, apabila tidak, untuk apa dilanjutkan, bukan?
Studi kelayakan bisnis tak hanya diperlukan untuk para pebisnis saja, para pelajar atau mahasiswa juga membutuhkan materi mengenai studi kelayakan bisnis. Hal ini disebabkan adanya mata kuliah atau mata pelajaran yang mengangkat ilmu dan wawasan tersebut.
Melihat hal itu, maka akan dipaparkan informasi mengenai studi kelayakan bisnis itu sendiri lewat tanya jawab atau yang lebih dikenal dengan Q&A (Question & Answer). Yuk, simak beberapa Q&A yang sering ditanyakan oleh banyak pihak mengenai materi ini!
Baca juga : Diskusi Tanya Jawab Persoal Studi Kelayakan Bisnis
Daftar Isi Artikel
Q&A
Ada banyak orang yang berkepentingan melakukan SKB dengan tujuan tertentu. Lalu, apa saja tujuan yang hendak dicapai oleh orang-orang tersebut?
Tujuan paling utama yang menarik mereka untuk melaksakan SKB yakni agar suatu usaha atau proyek yang ingin dijalankan tidak berakhir sia-sia. Selain itu masih ada 5 point lainnya yang menjadikan SKB sebagai tujuan para pengusaha, yakni :
- Menghindari resiko kerugian, baik dari segi keuangan, sumber daya, dan segala hal yang berhubungan dengan proyek tersebut. SKB digunakan sebagai peramalan suatu bisnis, akan tetapi kadang ada beberapa hal yang luput dari proses permalan karena sesuatu yang tidak terduga seperti bencana alam.
- Memudahkan perencanaan bisnis, sebab di dalam SKB akan diinformasikan tentang semua materi yang dianggap perlu untuk pelaksanaan usaha ke depan. Misalnya, mengenai jumlah dana yang akan diakumulasikan di awal bisnis, tempat, sumber daya, sistem, serta estimasi profit dan pengembalian modal. Biasanya perencanaan akan dibuat dalam waktu tertentu dengan berbagai penyesuaian.
- Memudahkan pelaksanaan kerja, sebab para pengusaha memiliki pedoman dan acuan dalam melaksanakan usaha tersebut sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Biasanya hasil dari perencanaan sebelumnya disajikan secara sistematis dan terstruktur, sehingga hal inilah yang mempermudah Anda dalam melaksanakan tahapan kerja dan mulai mengelola bisnis yang diinginkan.
- Memudahkan pengawasan, sebab dalam banyak kasus sering terjadi kesalahan-kesalahan yang sifatnya terstruktur. Nah, dengan SKB bisa dijadikan sebagai alat pengawasan kerja agar roda bisnis tidak terhambat oleh sesuatu yang tak perlu.
- Memudahkan pengendalian, sebab yang namanya suatu pengawasan sudah barang tentu akan mudah mendeteksi adanya penyimpangan yang mungkin saja terjadi. Sehingga, nantinya manajemen bisa mengembalikan kembali jalannya usaha sesuai dengan yang seharusnya.
Dalam proses penilaian layak atau tidak layak, aspek apa saja yang akan diangkat pada Studi Kelayakan Bisnis?
Ada beberapa aspek yang akan dilakukan penelitian dalam materi SKB untuk menentukan layak atau tidak layak suatu usaha. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai aspek-aspek berikut.
- Aspek hukum, berkenaan dengan kelengkapan dan keabsahaan dokumen-dokumen perusahaan. Contohnya bentuk badan usaha, izin-izin usaha, dan lain sebagainya. Aspek ini adalah point penting dan hal yang utama yang harus diteliti dengan benar jika tak mau ada masalah yang ditimbukan di kemudian hari.
- Aspek pasar dan pemasaran, berkenaan dengan produk, promosi, dan kondisi pasar itu sendiri. Riset pasar juga tak bisa dianggap sepele, sebab dengan ditelitinya aspek ini, Anda bisa mengukur kemampuan produk Anda bertahan di pasar dan juga menilai para kompetitor bisnis Anda dan menciptakan strategi agar produk Anda tersebut bisa eksis di pasaran.
- Aspek keuangan, tentu saja berhubungan langsung dengan pendanaan. Tim SKB akan merincikan biaya-biaya yang diperlukan dalam menjalankan bisnis tersebut dengan beberapa metode yang bisa digunakan. Misalnya, Payback Period atau Break Event Point untuk menghitung titik balik modal, Net Present Value, Internal Rate of Return, Profitability Index untuk menghitung timkat keuntungan.
- Aspek Teknis, berkenaan dengan layout, latar, dan segala macam bentuk pertimbangan mengenai lokasi usaha dan segala macam fasilitas yang diperlukan di dalamnya.
- Aspek manajemen, berhubungan dengan struktur perusahaan yang disesuaikan dengan bentuk dan tujuannya didirikan. Sumber daya manusia menjadi perhatian besar dalam aspek ini sebab berhasil atau tidaknya perusahaan bergantung kepada tenaga-tenaga yang profesional pula di bidangnya.
- Aspek ekonomi sosial, membahas tentang beberapa pengaruh yang mungkin akan ditimbulkan jika bisnis ini dijalankan. Misalnya, sarana dan prasarana, akses jalan, arena lowongan kerja, dan berbagai fasilitas.
- Aspek dampak lingkungan, aspek terakhir dan dinilai cukup penting yakni mengenai analisis dampak lingkungan. Perhitungan mengenai dampak lingkungan harus benar-benar dilakukan agar tidak menimbulkan kerusakan atau polusi yang mengganggu individu lain.
Meski telah melakukan Studi Kelayakan Bisnis, apakah resiko kegagalan pada bisnis akan tetap terjadi?
Mari kita bahas kembali mengenai tujuan dari dilakukannya SKB ialah untuk mengurangi resiko kerugian, bukan meniadakan kerugian. Oleh sebab itu, resiko kegegalan pada bisnis bisa saja terjadi. Namun, menimalisir kerugian lebih baik daripada membiarkan bisnis Anda terkena dampak besar pasca kerugian, bukan?
Biasanya ada saja faktor yang menyebabkan analisis SKB menjadi gagal, baik kekeliruan dari tim peneliti maupun sang owner sebagai narasumber sekaligus client. Kesalahan dari pihak client sebagai pengusaha bisa terjadi apabila ia memberikan data dan informasi yang tidak lengkap. Sedangkan, letak kesalahan yang cukup amat fatal lainnya apabila dilakukan oleh tim peneliti itu sendiri. Sebab tim konsultan telah dipercaya dan menerima jasa dengan budget yang tak bisa dibilang sedikit pula dikeluarkan oleh sang client. Kesalahan tersebut yakni terjadinya salah perhitungan dikarenakan ketidakkelitian.
Sebelum Anda menggunakan jasa konsultan untuk menghitung kelayakan bisnis Anda, direkomendasikan untuk menggunakan jasa dari Grapadi Konsultan, ya!