jasa konsultan bisnis

Hubungan NPV dan IRR dalam bisnis hotel tentu sangat berkaitan erat satu sama lain. Perlu diketahui, bisnis hotel merupakan sektor terbesar yang saat ini tengah berkembang di negara Indonesia. Pasalnya jika pemilik hotel mampu mengelola dengan sangat baik maka dapat menjadi salah satu sumber uang yang cukup besar. Sehingga tak heran jika saat ini banyak pebisnis yang ingin terjun dalam dunia perhotelan.

Namun dalam menjalankan bisnis yang terbilang cukup dinamis ini, pengambilan keputusan terkait investasi merupakan salah satu hal yang cukup krusial. Saat mengelola bisnis perhotelan, keputusan terkait pengembangan hotel, renovasi dan perbaikan fasilitas tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Biasanya pemilik bisnis akan menggunakan alat analisis keuangan seperti NPV dan IRR. Lantas apa itu NPV dan IRR? Bagaimana hubungannya dalam bisnis perhotelan? Simak pembahasannya pada artikel berikut.

Pengertian NPV

NPV merupakan selisih yang terdapat pada kas masuk dan kas keluar dalam periode tertentu. Biasanya dalam penganggaran modal dan melakukan perencanaan investasi, NPV digunakan untuk menentukan profitabilitas dari suatu proyek yang diajukan. Analisis ini kerap kali digunakan oleh pebisnis untuk memprediksi arus kas. Selain itu analisa ini juga dapat membantu para pebisnis dalam menggambarkan keadaan umum terkait keuntungan dari kegiatan investasi.

Tak hanya itu, Net Present Value (NPV) juga memiliki sejumlah manfaat lain. Diantaranya yakni dapat digunakan untuk mengetahui kapasitas dan peluang perusahaan dalam mengelola investasi pada kurun waktu beberapa tahun. NPV juga dapat membantu pebisnis dalam membuat dan merealisasikan manajemen anggaran biaya yang efisien.

Pengertian IRR

Internal Rare of Return (IRR) merupakan indikator dalam bisnis yang digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi dari kegiatan investasi. Umumnya, IRR ini dikenal sebagai metode perhitungan tingkat bunga pada suatu investasi dengan berdasar pada perhitungan kas bersih di masa mendatang.

Jika perhitungan IRR menunjukkan bahwa angka lebih besar daripada modal yang sudah dikeluarkan, maka anda dapat segera melakukan invesstasi. Namun sebaliknya, jika pada perhitungan IRR menunjukkan angka yang lebih kecil dari pengeluaran modal, maka sebaiknya anda tidak melakukan investasi terlebih dahulu.

Hubungan Antara NPV dan IRR

Setelah membaca penjelasan di atas, tentu anda sudah dapat menyimpulkan sendiri bahwasanya terdapat perbedaan yang signifikan diantara keduanya. Namun, meski NPV dan IRR memberikan wawasan yang berbeda, keduanya memiliki hubungan yang erat dalam pengambilan keputusan bisnis perhotelan. Ketika IRR dari suatu proyek bernilai sama dengan tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan NPV, maka NPV nya menjadi nol.

Hal ini menandakan bahwa proyek atau bisnis tersebut memberikan arus kas masuk yang sama dengan arus kas keluar pada tingkat diskonto yang sama. Namun, perlu diingat bahwasanya hubungan NPV dan IRR dalam bisnis perhotelan tidak memiliki konteks sesederhana ini. Maka dari itu diperlukan adanya pemahaman yang mendalam terkait hal tersebut.

NPV dan IRR dapat digunakan untuk memprediksi hasil finansial dari investasi bisnis yang dijalankan dalam kurun waktu tertentu. Sebagai contoh, ketika sebuah bisnis hotel ingin membangun sebuah hotel baru atau melakukan renovasi maka analisa NPV dan IRR sangat berperan penting. Keduanya dapat menjadi acuan atau panduan dalam memberikan informasi yang jelas.

Dalam menjalankan bisnis perhotelan yang terbilang cukup kompetitif, pengambilan keputusan tentu harus berdasar pada pemahaman yang matang. NPV dan IRR biasanya menjadi alat analisis penting yang digunakan dalam mengevaluasi proyek investasi dalam bisnis hotel. Dengan memahami hubungan NPV dan IRR tentu para pemangku kepentingan bisnis dapat membuat keputusan yang tepat terkait investasi dalam industri perhotelan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Konsultasi Sekarang !