Mendirikan bisnis memang terlihat menjanjikan—bebas waktu, potensi untung besar, dan jadi bos untuk diri sendiri. Tapi realitanya, banyak bisnis justru tumbang sebelum melewati tahun pertama. Data dari berbagai lembaga menunjukkan bahwa lebih dari 50% usaha kecil gagal dalam 12 bulan pertama. Pertanyaannya: kenapa?

Salah satu penyebab paling sering—dan paling diabaikan—adalah tidak dilakukannya studi kelayakan secara serius di awal.


📉 Bisnis Jalan Dulu, Riset Belakangan?

Banyak pelaku usaha memulai dengan semangat dan ide cemerlang, tapi langsung masuk ke tahap produksi, pemasaran, bahkan sewa tempat—tanpa pernah benar-benar menghitung apakah idenya layak secara ekonomi, operasional, dan pasar. Akibatnya:

  • Produk tidak sesuai kebutuhan pasar
  • Harga tidak kompetitif
  • Lokasi tidak strategis
  • Biaya operasional membengkak
  • Tidak ada proyeksi balik modal (break even)

Studi kelayakan bertujuan menjawab semua risiko itu sebelum uang keluar terlalu jauh.


🔍 Studi Kelayakan: Bukan Formalitas, Tapi Pijakan Strategis

Studi kelayakan mencakup analisis:

  • Pasar dan pelanggan potensial
  • Teknis produksi atau operasional
  • Struktur biaya dan pendanaan
  • Legalitas dan perizinan
  • Aspek SDM dan manajemen
  • Perhitungan finansial: BEP, ROI, NPV, dan lain-lain

Dengan dokumen ini, pelaku usaha bisa mengambil keputusan berdasarkan data, bukan asumsi.


⚠️ Contoh Nyata: Usaha Kafe di Lokasi Salah

Sebuah usaha kafe kecil di kota satelit sempat viral karena konsepnya unik. Namun enam bulan kemudian, tutup karena:

  • Lokasi sepi, bukan area hangout
  • Harga terlalu tinggi untuk demografi sekitar
  • Biaya sewa tidak sebanding dengan traffic pelanggan

Padahal, semua itu bisa terdeteksi sejak awal—kalau studi kelayakan dilakukan dengan benar.


✅ Solusinya: Libatkan Ahli Sejak Awal

Tidak semua pelaku usaha punya waktu dan keahlian untuk menyusun studi kelayakan sendiri. Di sinilah pentingnya bekerja sama dengan jasa studi kelayakan atau konsultan manajemen bisnis yang memahami pasar, bisa menghitung risiko, dan menyusun simulasi finansial yang realistis.

Investasi di awal ini sering kali jauh lebih murah dibandingkan biaya kegagalan bisnis nantinya.


💡 Penutup

Semangat membangun bisnis itu bagus. Tapi tanpa perencanaan yang matang, bisnis bisa jadi alat bakar uang. Sebelum membuka usaha baru, luangkan waktu untuk bertanya:

“Apakah ini layak secara nyata, bukan hanya menarik di pikiran?”

Kalau ragu, studi kelayakan akan menjawabnya untuk Anda—secara objektif dan terukur.

Category
Tags

No responses yet

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *