Masih Bingung Cara Menilai dan Memberikan Gaji Karyawan yang Benar?

Gaji Karyawan

Pada umumnya perusahaan melakukan penilaian kinerja karyawannya secara berkala. Biasanya dilakukan setiap tiga bulan sekali, enam bulan sekali, atau satu tahun sekali. Setiap perusahaan memiliki kebijakan masing-masing terkait cara menilai karyawan mereka. Setelah melakukan penilaian ini, maka akan berlanjut pada pemberian gaji karyawan. Bisa jadi ada peningkatan atau tetap.

Akan tetapi, perusahaan tidak bisa sembarang dalam cara menilai karyawannya. Diperlukan beberapa indikator dan metode yang digunakan. Menentukan gaji karyawan dapat saja menimbulkan pro dan kontra di antara karyawan lainnya. Jika penentuan gaji karyawan di kantor Anda belum memiliki standar yang sesuai, sebaiknya Anda segera menentukan standarnya sebelum ada kesenjangan antar gaji karyawan. 

Untuk menentukan gaji karyawan, Anda dapat menggunakan beberapa hal ini untuk membantu Anda menentukan gaji karyawan di perusahaan tempat Anda bekerja berdasarkan penilaian kerja. Berikut penjelasan detailnya:

Menentukan Gaji Karyawan dengan Tepat

Menentukan gaji karyawan berdasarkan nilai posisi mereka

Dalam satu kantor, pasti memerlukan banyak orang dengan berbagai keahlian yang dapat mendukung pekerjaan dari suatu posisi. Setiap posisi dari seseorang pastinya memiliki tugas tanggung jawab yang berbeda. Untuk itu, Anda harus memahami nilai dari posisi karyawan sebelum menentukan gaji karyawan. Anda dapat memulainya dengan menjabarkan atau membuat outline dari deskripsi pekerjaan mereka secara detail. Cantumkan pula jam kerja, nama posisi, tanggung jawab, intensif hingga tunjangan yang diberikan kantor agar memudahkan Anda menentukan gaji pokok setiap karyawan.

Indikator Kinerja Karyawan

Penilaian kinerja karyawan berperan penting dalam merencanakan pengembangan karir lebih lanjut bagi karyawan yang bersangkutan. Di sisi lain, kinerja karyawan memiliki pengaruh besar terhadap upaya perusahaan untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu, perusahaan tentu akan mempekerjakan karyawan dengan kinerja yang baik.

Dalam proses penilaian, terdapat beberapa indikator kinerja karyawan yang menjadi tolok ukur, yaitu sebagai berikut:

Tolak Ukur Gaji Karyawan Berdasar Indikator Kinerja

  1. Tepat waktu
    Indikator pertama dalam penilaian kinerja adalah tepat waktu. Indikator ini banyak digunakan oleh perusahaan dengan tenggat waktu atau deadline pekerjaan yang tidak bisa dilanggar. Ketepatan waktu dan kecepatan menjadi kunci dan gambaran efisiensi karyawan dalam bekerja. Semakin singkat waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, semakin efisien karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
  2. Bertanggung jawab
    Bertanggung jawab menjadi indikator kinerja karyawan selanjutnya yang tidak kalah penting. Indikator ini menjadi tolok ukur untuk penilaian sikap bertanggung jawab atas peran yang dimiliki karyawan. Indikator kinerja karyawan ini sering digunakan untuk karyawan yang baru bergabung dengan perusahaan.
  3. Kuantitas dari hasil pekerjaan
    Penilaian kinerja karyawan juga dilakukan berdasarkan tercapainya target dalam kurun waktu tertentu, seperti harian, mingguan, ataupun bulanan. Selanjutnya, target tersebut akan dikonversi dalam ukuran kuantitas, seperti target penjualan. Kuantitas menjadi indikator kinerja karyawan yang umum digunakan karena dianggap lebih mudah untuk dikonversi menjadi angka.
  4. Kualitas Pekerjaan
    Kualitas pekerjaan adalah indikator kinerja karyawan yang tidak kalah penting dari kuantitas. Indikator ini dapat menentukan kecakapan, keterampilan, dan tingkat kompetensi karyawan. Hasil pekerjaan yang berkualitas tentu akan memenuhi standar sudah ditetapkan perusahaan.
  5. Perilaku
    Tidak jauh berbeda dengan karakter, perilaku juga menjadi salah satu indikator kinerja karyawan. Bagi karyawan yang masih berstatus kontrak atau sedang dalam masa percobaan, perilaku tentu menjadi bahan pertimbangan yang sangat penting bagi perusahaan. Karyawan yang mampu memenuhi target yang ditetapkan bisa saja tidak bertahan karena memiliki perilaku buruk, seperti tidak disiplin, menolak perintah dari atasan, terlibat konflik dengan rekan kerja, dan lain sebagainya.
  6. Bekerja sama dalam tim
    Bekerja sama dalam tim menjadi indikator kinerja karyawan yang juga menjadi bahan pertimbangan. Dimulai dari cara karyawan menjalin komunikasi dengan atasan, rekan kerja, dan bawahan, menerima perintah dan melakukannya, serta berkolaborasi dengan anggota tim lainnya. Walau mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik, nyatanya tidak sedikit karyawan yang tidak mampu memposisikan diri saat diminta bekerja sama dalam sebuah tim.

Setiap perusahaan tentu memiliki metode penilaian kinerja karyawan yang berbeda. Penilaian yang dilakukan setiap bulan, setiap kuartal, atau setiap tahun ini menggunakan indikator kinerja karyawan yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Selanjutnya, hasil dari penilaian ini akan digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk memberikan kenaikan gaji atau promosi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Konsultasi Sekarang !