Pada studi kelayakan bisnis, terdapat beberapa aspek yang perlu ditinjau salah satunya adalah aspek manajemen. Bisa dikatakan jika aspek ini cukup penting sebab ide pengembangan bisnis akan digodok atau diupayakan menjadi kenyataan dibawah pimpinan dari tim manajemen. Di awal pembangunan bisnis, tim manajemen akan membentuk visi, misi serta nilai dasar perusahan. Visi Misi tersebut yang akan menjadi sebuah pedoman untuk perusahaan dalam melangkah mencapai tujuan bersama. Sedangkan nilai dasar akan menjadi suatu pedoman untuk seluruh anggota karyawan dalam menjalankan bisnis.
Adanya tiga poin yang dibentuk oleh tim manajemen tersebut akan membentuk sebuah budaya organisasi perusahan yang kekeluargaan, agresif dan kompetitif. Lalu apa tujuan dari studi aspek manajemen? Tujuannya untuk mengetahui kegiatan serta implementasi bisnis yang direncanaakan apakah dapat dilaksanakan sehingga dapat disebut layak atau malah tidak layak.
Bagian Pokok dari Aspek Manajemen
Bagian pokok dari manajemen yang pertama adalah perencanaan. Perencanaan dilakukan agar dapat menentukan tujuan secara keseluruhan dari perusahaan, dan bagaimana cara untuk memenuhi tujuan tersebut. Dengan adanya perencanaan ini, perlu dipikirkan apa yang hendak dilakukan dengan sumber daya yang dimiliki. Dalam penyusunan perencanaan ini dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu pendekatan atas ke bawah, pendekatan bawah ke atas serta pendekatan bersama. Perencanaan sendiri meliputi beberapa hal yaitu perencanaan produksi, anggaran keuangan, biaya produksi, penjualan hingga administrasi.
Perencanaan pemasaran yaitu berisi rencana target pasar, strategi harga, bagaimana karakteristik produk, cara pemasaran, strategi promosi yang digunakan hingga saluran distribusinya. Kemudian rencana keuangan meliputi sumber pendanaan berasal, proyeksi arus kas, kelayakan secara finansial, proyeksi neraca, laba rugi dan lainnya. Selanjutnya dari perencanaan produksi meliputi rencana kebutuhan bahan bakunya, perencanaan produksi, bahan-bahn penunjang serta perencanaan hasil produksi. Sedangkan perencanaan sumber daya manusia meliputi jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan dan kapan waktu dibutuhkannya.
Orgaizing Sumber Daya Manusia
Untuk mengelola sumber daya lebih terarah, maka dibutuhkan organizing sehingga mampu tercipta tujuan yang diharapkan. Bentuk organisasi ada beberapa salah satunya yaitu organisasi garis. Organisasi garis merupakan bentuk organisasi yang paling sederhana. Jumlah karyawannya sedikit dan memiliki organisasi yang kecil. Selanjutnya adalah organisasi fungsional. Organisasi ini dibentuk dengan fungsi masing-masing kelompok dalam menjalani tugas yang dimiliki. Kemudian ada organisasi staf yang merupakan pengembangan organisasi garis. Dalam pengambilan keputusan, dibutuhkan staf yang dapat memberi nasehat sebelum pengambilan keputusan tersebut. Kemudian bentuk organisasi terakhir yaitu matriks, dimana terdapat seorang manager yang dapat melapor pada dua atasan sebab fungsi serta kedudukannya.
Lalu bagaimana cara menentukan tipe organisasi yang sesuai untuk digunakan? Pertimbangkan beberapa hal berikut ini. Pertama yaitu pendelegasian wewenang dimana bentuk penentuan wewenang apakah sentralisasi atau desentralisasi. Selanjutnya pembagian kerja antar bagian secara jelas untuk memudahkan dalam memilih organisasi yang hendak dibentuk. Kemudian pertimbangan koordinasi oleh antar bagian termasuk adanya forum baik formal maupun informal. Lalu sistem komunikasi yang dibutuhkan. Semakin panjang dan lebar jenjang organisasi tersebut, naka komunikasi antar bagian tentu semakin sulit terjadi.
Rentang kendali adalah hal yang perlu dipertimbangkan selanjutnya. Apabila jumlah bawahan semakin banyak dalam organisasi tersebut, maka rentang kendali semakin tidak efisien. Lalu jenjang organisasi juga penting diperhatikan, sebab semakin tingginya jenjang organisasi maka komunikasinya juga smakin sulit. Terakhir adalah fleksibilitasnya, dimana organisasi yang dipilih tentu harus cukup fleksibel agar mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman.