Baru-baru ini industri pabrik di Indonesia dihebohkan dengan hengkangnya NIKE ke Vietnam. Dikutip dari Inews Akar penyebab banyak pabrik sepatu Nike Indonesia yang angkat kaki ke Vietnam lantaran para pengusaha industri sulit bersaing dalam masalah upah.
Sebagaimana diketahui kenaikan upah memang terjadi tiap tahun sesuai keadaan dan kondisi pertumbuhan ekonomi.
Belajar dari NIKE, Pentingnya Studi Kelayakan Pabrik
Dengan adanya kejadian ini, maka penting bagi para calon pengusaha terutama pabrik di Indonesia untuk melakukan analisis studi kelayakan. Tujuannya adalah untuk menganalisis layak atau tidak bisnis pabrik ini dijalankan. Serta sebagai upaya mengontrol kegiatan operasional secara rutin dalam rangka pencapaian tujuan serta keuntungan yang maksimal.
Pabrik merupakan industri yang memberikan dampak cukup besar, apalagi dengan kondisi ekonomi Indonesia yang pasca pulih dari pandemi. Oleh sebab itulah perlu dilakukan analisis feasibility study untuk meyakinkan pra investor, penanam saham maupun pemerintah tentang keberadaan industri pabrik.
Namun, sebelum melakukan studi kelayakan pada pabrik perlu Anda ketahui, bahwa menyusun feasibility study bukan untuk merencanakan pendirian bisnis. Tetapi untuk menguji sejauh mana konsep bisnis yang dirancang tersebut dapat diaplikasikan dan menghasilkan keuntungan.
Aspek Studi Kelayakan Pabrik
A. Aspek Manajemen, Legal, Organisasi, Key Person, Tenaga Ahli.
Informasi dan data produksi dalam pabrik, legalitas perusahaan, struktur organisasi, manajemen, pengalaman manajemen, back ground key person (top manajemen), dll)
B. Aspek Teknis, Operasional Usaha, Teknis Pembangunan Proyek.
Informasi rencana bisnis terkait teknis pembangunan pabrik, block plan bangunan, site plan, perizinan proyek, sistem kontrak dengan kontraktor (EPCC, Project Inhouse, Supply By Owner). Deskripsi kerangka proses untuk pendirian bangunan dan mekanisme AMDAL.
C. Aspek Makro dan Aspek Pasar.
Mengkaji aspek kondisi makro sekitar lokasi pendirian pabrik. Riset aspek pasar ini untuk melihat apakah ide bisnis tersebut dapat menghasilkan produk yang dapat diterima pasar (dibutuhkan dan diinginkan oleh calon konsumen) dengan tingkat penjualan yang menguntungkan
D. Aspek Industri dan Resiko.
Mengkaji aspek industri menggunakan tool analisis five forces berdasarkan data aspek makro dan aspek pasar. Menganalisa resiko yang mungkin terjadi dan mitigasi yang direkomendasikan untuk dilakukan. Menggunakan tool analisis SWOT untuk pemetaan posisi bisnis perusahaan.
E. Aspek Keuangan.
Melakukan simulasi bisnis yang tertuang kedalam financial model dan akan menghasilkan parameter kelayakan serta analisis sensitivitas.
Pentingnya Menggunakan Jasa Konsultan
Seperti namanya, studi ini mengajukan beberapa pertanyaan mendasar: apakah proyek ini layak?. Apakah kita memiliki sumber daya manusia, alat, teknologi dan sumber daya lainnya untuk membuat proyek ini sukses?. Apakah proyek ini kelak akan memberikan return on investment atau keuntungan yang sesuai?
Dengan pertanyaan yang begitu banyak dan membutuhkan jawaban valid. Kami siap menjadi mitra dalam membuat studi kelayakan bisnis bagi perusahaan Anda.