Penilaian Aspek Ekonomi dan Sosial pada Studi Kelayakan Bisnis

“Apa itu SKB?” 

Mungkin ungkapan itu adalah hal pertama yang ada di benak Anda. Namun, bisa saja Anda sudah tak lagi asing dengan kata SKB. Baiklah, SKB ialah singakatan dari Studi Kelayakan Bisnis. Singkatan tersebut dipakai agar lebih memudahkan dalam melafalkannya di lapangan.

 

Studi Kelayakan Bisnis  sendiri merupakan runtutan kegiatan yang cukup terstruktur dan sistematis yang mengandung beberapa point untuk menilai berupa layak atau tidak layaknya suatu usaha atau bisnis yang sedang dijalankan maupun yang baru akan dirintis.

 

Seberapa penting ‘kah SKB itu sendiri? Nah, jika ingin mengetahui hal tersebut, maka Anda wajib membaca tujuan dari Studi Kelayakan Bisnis itu sendiri. Jika hal tersebut masih dirasa kurang, Anda juga bisa membaca beberapa artikel mengenai SKB terlebih dahulu, seperti yang direkomendasikan di bawah ini, ya:

  1. Kupas Tuntas Studi Kelayakan Bisnis
  2. Diskusi Tanya Jawab Persoal Studi Kelayakan Bisnis
  3. Q&A Seputar Studi Kelayakan Bisnis

 

Nah, jika sudah membaca tuntas semuanya, maka Anda bisa melanjutkan kembali ke materi ini. Sebab aspek ekonomi dan sosial merupakan salah satu elemen yang cukup penting dari penilaian yang ada pada SKB itu sendiri.

 

Berbicara mengenai aspek ekonomi dan sosial dalam studi kelayakan bisnis, ada beberapa komponen yang bisa dipertimbangkan. Di bawah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai hal tersebut.

 

Komponen Terkait Aspek Ekonomi pada SKB

  1. Ekonomi rumah tangga, meliputi
    – tingkat pendapatan
    – pola nafkah
    – pola nafkah ganda
  2. Ekonomi sumber daya alam, meliputi
    – pola pemilikan dan penguasaan sumber daya alam
    – pola penggunaan lahan
    – nilai tanah sumber daya alam
    – sumber daya alam lainnya
  3. Perekonomian lokal dan regional, meliputi
    – kesempatan kerja dan berusaha
    – menambah nilai tambah dan proses manufaktur
    – jenis dan jumlah aktivitas ekonomi nonformal
    – distribusi pendapatan
    – efek ganda ekonomi
    – produk domestik regional bruto (PDRB)
    – pendapatan asli daerah (PAD)
    – pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
    – fasilitas umum, fasilitas sosial, dan aksesbilitas wilayah
  4. Pengembangan wilayah, meliputi
    – pembukaan suatu wilayah untuk proyek baru

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Konsultasi Sekarang !