Studi kelayakan proyek adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui suatu proyek apakah menguntungkan atau tidak, pastinya dilakukan sebelum proyek dijalankan. Studi ini menganalisa seluruh bidang yang terkait dengan proyek.

Studi-studi tersebut misalnya AMDAL, ekonomi, budaya, sosial, dan lain-lain, sehingga dari situ para stake holder dapat tahu akan kriteria di atas. Stake Holder adalah bagain dalah proyek properti, diantaranya: ada investor, kreditor, dan pemerintah.

Bagian-bagian Stake Holder pada Studi Kelayakan Proyek

Berikut adalah bagian lengkap dari Stake Holder yang ada di SKP, diantaranya:

1. Investor

Keuntungan yang diperoleh dari proyek adalah adanya investor yang mau berinvestasi dengan mengambil bagian saham pada perusahaan pengelola. Investor akan memperoleh keuntungan yang proporsional sesuai besarnya bagian yang diambil.

Ada investor yang menanamkan modalnya tanpa ikut campur dalam ambil saham, dan metode ini dilakukan dengan adanya perjanjian yang memuat hak dan kewajiban masing-masing antara pengelola dan investor.

2. Kreditor

Kreditor adalah pihak yang memberikan uang dalam suatu proyek dan dikembalikan dalam cara tertentu. Kreditor tidak mendapat keuntungan tetapi hanya mendapatkan pengembalian dana ditambah bunga yang sudah disepakati.

Kreditor dari lembaga keuangan perbankan atau non bank baik dalam negeri atau luar negeri, pada umumnya.

3. Pemerintah

Pemerintah lebih ke sebagai penimbang keputusan jika proyek tersebut memiliki pengaruh besar dalam perekonomian nasional. Pemerintah tidak menginginkan keuntungan seperti investor dan kreditor, tetapi lebih ke proyek bisa membuka lapangan kerja dan pemasukannya untuk negara bentuk pajak.

Aspek-aspek yang Dianalisis dalam Studi Kelayakan Proyek

Berikut aspek-aspek yang bisa dianalisis dalam Studi Kelayakan Proyek, diantaranya:

1. Menganalisis Aspek Pasar pada SKP Properti

Pasar adalah aspek penting dalam penyusunan SKP karena permintaan pasar merupakan dasar dalam menyediakan produk. Studi akan hal ini bertujuan untuk mengetahui besar tidaknya permintaan terhadap produk yang akan disediakan dan menempatkannya di posisi menguntungkan.

2. Analisis Permintaan Pasar Terhadap Lokasi yang akan Dibangun Proyek Perumahan

Adanya penelitian membuat tahu akan besarnya atau tidak permintaan dalam proyek perumahan di lokasi tertentu. Penelitian ini bisa dilakukan secara sendiri atau melalui jasa konsultasi properti. Jadi sebelum memuali proyek lebih baik dikaji dulu.

3. Memperkirakan Permintaan Perumahan di Masa Datang

Untuk bisa memperkirakan jumlah permintaan pasar terkhusus perumahan bisa dengan mempelajari dulu kondisi permintaann pada hari ini. Kondisi makro ekonomi sangat mempengaruhi pasar bidang properti.

4. Penelitian Pasar

Penelitian dilakukan secara formal dengan mencari data-data penjualan produk yang terkait sesuai dengan target pasar. Data-data penelitian bisa diperoleh dari laporan perusahaan terkait, pemerintah, asosiasi, seperti REI, APERSI, dan sumber lainnya.

5. Perencanaan Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang dirancang harus meliputi faktor-faktor yang berhubungan produk, misal kondisi pasar saat ini kemudian dianalisa SWOT atau analisis kekuatan, peluang, kelemahan, strategi promosi, strategi perolehan laba, dan analisis ancaman.

6. Aspek Teknis SKP

Aspek teknis SKP adalah analisis akan bisa tidaknya suatu proyek dilaksanakan secara teknis. Analisis tersebut melipui analisis kelayakan lokasi, legalitas lahan, akta pendirian perusahaan pengelola, legalitas perusahaan pelaksana, surat keputusan pengesahan badan hukum, dan lain-lain.

7. Analisis Aspek Finansial dalam SKP

Analisisnya meliputi jumlah investasi, sumber investasi, rencana alokasi dana pembiayaan, struktur permodalan, analisis aliran kas, nilai waktu, hati pokok dalam produksi, rencana laba rugi, rencana jumlah pendapatan, jumlah biaya operasional, dan lain-lain.

8. Analisis Aspek Manajemen dalam SKP

Analisis ini mengenai pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek, otomatis yang bertanggung jawab. Aspek manajemen sangat penting dalam mendapatkan perhatian di pelaksanaan proyek. Suatu proyek akan gagal jika tidak ditunjang dengan manajemen yang baik.

Dengan adanya SKP perencanaan proyek akan lebih mudah dan dalam laporan SKP sudah mencakup semua aspek yang mempengaruhinya. Perencanaan bisa dilihat dalam bagian analisis pesaing yang bisa menggambarkan harga jual, dan tema arsitektur yang ditawarkan.

SKP disusun berupa laporan tertulis secara sistematis dan mudah dipahami. Laporan ini harus dapat menarik minat investor, kreditor, dan memperoleh ijin dari pemerintah. SKP harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut, diantaranya:

Laporan SKP Harus Komunikatif

Sifat komunikatif dalam SKP diperlukan agar laporan memuat kondisi yang sebenarnya dan bisa dipahami secara benar oleh pihak yang perlu akan hal itu. Selain itu, untuk menghindari penafsiran yang keliru terhadap isi laporan.

Laporan SKP Harus Tertulis

Laporan SKP dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan proyek selanjutnya dan adanya laporan akan ketahuan penyimpangan-penyimpangan apa yang sudah terjadi selama pelaksanaan proyek. Selain itu laporan SKP harus objektif.

Laporan SKP Harus Objektif

Sifat objektif dalam laporan SKP diperlukan agar memuat fakta yang sebenarnya. Tidak perlu dipaksa agar proyek tersebut berjalan, sehingga adanya lapporan ini agar tahu kelebihan dan kekurangan rencana proyek.

Laporan SKP Harus Realistis

Sifat realistis diperlukan agar laporan SKP bisa dipertanggungjawabkan dan tidak boleh bersifat bombastis hanya untuk menyenangkan investor atau Stake Holder lainnya. dalam laporan SKP juga harus disebutkan asumsi-asumsi yang dipakai dalam menganalisa.

Itulah penjelasan tentang Studi Kelayakan Proyek, semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Konsultasi Sekarang !