Kamu memiliki modal lebih dan ingin membuka usaha sampingan yang menghasilkan keuntungan tiap bulan? Penyewaan villa merupakan salah satu usaha properti yang menjanjikan dan memiliki tingkat keuntungan tinggi. Namun memiliki bisnis villa dan homestay harus memiliki perencanaan dan studi kelayakan bisnis yang tepat agar terus berkelanjutan.
Apalagi jika Anda memulai bisnis ini di usia muda, Anda dapat lebih mendapatkan keuntungan lebih banyak yang nantinya akan membatu hari tua Anda. Memulai bisnis penyewaan vill memang butuh modal cukup besar, namun jika dikelola dengan baik maka hasilnya dapat dinikmati setiap bulan.
Dilansir dari Entrepreneur, pada tahun 2021 Airbnb memiliki sekitar 65.000 listing di Villa maupun Homestay di seluruh Indonesia. Untuk konsepnya sendiri, konsep homestay terbilang cukup sederhana. Anda dapat menyewakan properti Anda yang tidak terpakai untuk jangka pendek kepada tamu yang berpergian ke kota Anda.
Jika Anda tertarik memulai bisnis di bidang ini, maka diperlukan studi kelayakan bisnis untuk melihat bagaimana bisnis bisa berjalan. Berikut merupakan riset pasar untuk memenuhi pertimbangan-pertimbangan mengenai jasa studi kelayakan villa:
Daftar Isi Artikel
Studi Kelayakan Bisnis Villa dan Homestay
1 Pertimbangkan lokasinya
Sebuah villa biasanya identik dengan tempat untuk berlibur dan menenangkan diri. Untuk itu, kebanyakan villa dibangun di pulau yang masih sepi atau di dekat tempat – tempat wisata, seperti gunung atau pantai. Semakin dekat lokasi villa dengan lokasi wisata, tentu harganya akan semakin mahal.
Selain itu, semakin populer tempat wisata tersebut, kemungkinan akan semakin besar dana yang harus Anda siapkan. Meski begitu, tempat wisata yang populer tentu akan menarik lebih banyak wisatawan, sehingga peluang untuk menyewakan villa dengan harga yang tinggi juga lebih besar.
Jangan lupa, pertimbangkan juga keberadaan villa, hotel, motel, atau tempat penginapan lain di sekitar lokasi yang akan Anda jadikan villa. Keberadaan tempat penginapan yang menawarkan hal serupa akan meningkatkan pesaing Anda. Jika Anda tetap ingin membangun villa di lokasi tersebut, tunjukkan poin plus, konsep unik, atau akses khusus yang ditawarkan villa Anda dan tidak bisa ditemui di villa lain.
2 Urus izin mendirikan villa pada dinas terkait
Agar tidak bermasalah di kemudian hari, sebaiknya urus segala perijinan yang berkaitan dengan pendirian villa ini pada dinas setempat, terutama jika villa ini dibuat untuk tujuan bisnis. Hal ini demi membuat villa Anda legal. Setelah resor ini didaftarkan pada pihak yang berwenang, kemudian Anda akan diberi nomor pajak sehingga setiap pendapatan yang Anda peroleh dengan menyewakan villa ini akan dikenai pajak.
3 Pasang harga bersahabat, tapi tetap menguntungkan
Salah satu elemen penentu dan paling penting yang menjadi pertimbangan bagi orang yang ingin menyewa villa adalah harga. Meskipun memiliki villa di tempat yang strategis, memasang tarif sewa yang mahal akan menyulitkan Anda untuk mendapatkan pelanggan. Usahakan untuk menetapkan harga yang memiliki selisih tidak jauh dari harga yang ditawarkan oleh kompetitor. Lebih baik untung sedikit tapi berlipat sehingga profit yang didapat juga lebih banyak.
Selain untuk menemukan potensi bisnis, melakukan studi kelayakan bisnis juga memiliki beberapa tujuan lain, seperti berikut ini.
Tujuan penyusunan studi kelayakan pembangunan villa:
- Mengkaji dan menganalisis potensi-potensi ekonomi bisnis persewaan villa
- Mengkaji dan menganalisis potensi pasar, tingkat persaingan antar pemilik persewaan
- Menghitung kelayakan investasi yang diperlukan untuk membuka bisnis villa
- Menilai tingkat kelayakan untuk membuka bisnis persewaan villa tersebut.
(mt)