Berbicara mengenai dunia bisnis dan berbagai elemen di dalamnya, tentu akan membuat beberapa orang menjadi lebih bergairah untuk memulai sebuah bisnis. Salah satunya adlaah berbicara mengenai study kelayakan bisnis. Namun di sisi lain, ada pula orang-orang yang malah ciut dengan bayangan kompetitor dan hal lain yang harus dihadapi saat akan memulai berbisnis.
Bayangan akan sebuah kegagalan adalah hal yang selalu menganggu dan terkadang sukses mengugurkan niat seseorang yang akan menjalankan bisnisnya. Yah, disini saya tidak bilang juga bahwa bisnis merupakan lahan gampang yang siapapun bisa menjalaninya, karena bagaimanapun bisnis memiliki keunikan tersendiri.
Lucunya, keunikan dalam dunia bisnis bisa dinilai oleh setiap orang dengan sudut pandang yang berbeda. Kenapa bisa seperti itu? salah satu jawabannya adalah pengalaman.
Seseorang yang sudah “suka” dengan bisnis tentu akan jauh lebih mendalaminya dengan sangat baik. Mereka akan berusaha menaklukannya. Hal tersebut akan jauh berbeda dari mereka yang hanya ikut-ikutan. Kenapa? Karena mereka tidak mau untuk mendalami ilmunya.
Mereka tidak mau capek untuk mencari tahu apa yang sebenarnya membuat bisnis yang didirikan tidak sesuai dengan rencana awal. Mereka terlalu menganggap enteng modal dan para kompetitor bisnis yang tidak jarang sangat menakutkan. Itulah point perbedaannya.
Terus bagaimana cara untuk para pebisnis pemula untuk tidak mudah goyah dengan rintangan dalam menjalankan bisnis? Nah, masuklah pada pembahasan feasibility study. Apa itu study kelayakan?
Pengertian Feasibility Study
Menurut Hasan dan Muhammad ( 2004: 4 ), studi kelayakan bisnis, yang juga sering disebut study kelayakan proyek adalah sebuah penelitian yang menjelaskan tentang dapat tidaknya suatu proyek (bisnis yang biasanya proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. Istilah proyek diartikan sebagai bentuk pendirian suatu usaha baru atau pengenalan suatu produk baru, modifikasi produk.
Intinya, study kelayakan adalah sebuah penelitian secara mendalam mengenai ide bisnis, untuk menentukan apakah ide tersebut layak dikerjakan ataupun tidak. Sampai disini, saya yakin Anda sudah memiliki sedikit gambaran mengenai feasibility study yang masih dibicarakan ini.
Kalau Anda berpendapat bahwa feasibility study sangat bermanfaat untuk berjalannya sebuah bisnis. Yah, saya sangat setuju dengan pendapat Anda tersebut, karena bisa dibilang studi kelayakan inilah yang akan menjadi menyelamat bisnis Anda sebelum terlanjur mengalami kerugian terlalu banyak.
Kenapa saya bisa berani bilang seperti itu? Jawabannya karena dalam feasibility study inilah Anda akan mengetahui apakah rencana bisnis yang masih ada dikelapa Anda tersebut layak dikerjakan atau tidak. Jelas, kemungkinannya hanya dua. Yaitu, semisal ide tersebut layak, maka jalankanlah dengan positif thingking dan semangat. Dan sebaliknya, kalau ide bisnis tersebut tidak layak, maka jangan mencoba untuk menjalankannya.
Sebenarnya apa tujuan dari diadakannya studi kelayakan untuk sebuah bisnis? Mungkin itu adalah pertanyaan yang kemudian muncul, saat Anda sudah mengetahui apa itu feasibility study.
Menurut Husnan dan Muhammad ( 2000 ) berpendapat bahwa tujuan dilakukannya study kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.
Tentu sebuah studi kelayakan memperlukan biaya, tapi itu bisa dibilang relatif kecil mengingat investasi yang akan dilakukan masuk dalam hitungan besar.
Tujuan Dilakukannya Study Kelayakan
Menurut Kamsir dan Jakfar ( 2007 ) studi kelayakan bisnis memiliki 5 tujuan yang kemudian menjadikan feasibility study dianjurkan untuk dilakukan. Nah, berikut adalah point-pointnya:
a. Menghindari Resiko Kerugian
b. Mempermudah Perencanaan
c. Mempermudah Pelaksanaan Pekerjaan
d. Mempermudah Pengawasan
e. Mempermudah Pengendalian