Bagi kamu yang ingin menjadi seorang konsultan haruslah mempersiapkan diri sebaik mungkin. Karena seorang konsultan bisnis diharuskan memiliki kemampuan analisa yang baik. Tujuannya agar konsultasi yang kamu berikan akan efektif dan efisien sekaligus memberikan efek yang pasti kepada klien.
Agar menjadi seorang konsultan yang baik, tentunya terdapat 5 hal yang harus kamu persiapkan dan lakukan setiap waktu, antara lain:
Daftar Isi Artikel
1. Memiliki Pengalaman di Bidang Tertentu
Seorang konsultan bisnis haruslah memiliki keahlian dan pengalaman pada bidang tertentu. Pastinya konsultan ini harus ahli dalam melihat peluang dan kondisi perekonomian Indonesia saat ini. Karena berbagai kebijakan yang muncul bisa mempengaruhi iklim bisnis.
Namun, konsultan sendiri memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. Contohnya saja, ada konsultan yang ahli di bidang studi kelayakan bisnis, ada pula yang ahli di bidang properti dan lain sebagainya.
Semua lini usaha tersebut memiliki analisanya tersendiri. Bisa jadi, kebijakan pemerintah akan mempengaruhi satu lini bisnis tapi tidak yang lainnya. Oleh karena itu, dengan pengalaman yang sebelumnya kamu bisa memberikan masukan yang lebih baik lagi.
2. Konsultan Bisnis Bisa Memilih Target Pasar
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, seorang konsultan harus memiliki pengalaman dibidang tertentu. Karena pengalaman tersebut kamu juga harus bisa menentukan target pasar dengan baik. Target pasar tersebut harus dipilih sebaik mungkin agar kamu bisa menerima klien dengan mudah.
Penentuan target pasar haruslah melalui riset sendiri. Bisa jadi, dalam Kota A ramai akan pasar properti sedangkan Kota B justru ramai akan pelaku UMKM. Keduanya tentu memiliki karakteristik tersendiri sehingga bantuan konsultasi yang mereka perlukan akan berbeda.
3. Memberikan Diagnosa dengan Jujur
Ketika melakukan sesi konsultasi tentunya kamu telah mencari tahu informasi yang dibutuhkan selengkap mungkin. Informasi ini berupa data ekonomi yang berkaitan dengan bisnis klien, iklim usaha terkini di daerah tertentu, peluang bisnis yang ada, masalah yang mungkin muncul dan lain sebagainya.
Tentunya ketika konsultasi berlangsung tidak selamanya hal baik yang akan terjadi. Ada kalanya juga kesimpulan yang kamu dapatkan berlawanan dengan harapan klien. Ketika ini terjadi, sebaiknya kamu menyampaikan hal tersebut sejujur mungkin agar klien dapat menyadari masalah yang ada dan bisa berbenah diri memperbaiki lini bisnis sebaik mungkin.
Mengetahui hal pahit sedari dini memang tidak mudah dan klien bisa kecewa. Namun, hal ini jauh lebih penting daripada kamu memberikan masukan palsu yang justru dapat memberikan kerugian lebih lanjut kepada klien tersebut.
4. Konsultan Bisnis yang Berpikiran Positif dan Terbuka
Hal lain yang harus diperhatikan adalah untuk selalu berpikiran positif dan terbuka. Pemikiran yang terbuka akan membuat kamu lebih fleksibel dan bisa melihat peluang, ancaman dan kelebihan maupun kelemahan bisnis klien dengan lebih baik.
Selain itu, pemikiran yang positif akan membuat kamu selalu optimis dan bisa menyadari bahwa setiap masalah pasti memiliki solusinya. Dengan dua pola pemikiran tersebut kamu dapat bekerja dengan lebih baik sekaligus memberikan masukan yang sangat bermanfaat.
5. Menjalin Relasi yang Baik
Seorang konsultan yang baik haruslah memiliki jalinan relasi yang kuat dan luas. Jaringan relasi ini tidak hanya penting dari sisi keuntungan karena semakin banyak klien maka jasa konsultan akan semakin untung. Tapi, hal ini juga berkaitan pada penyelesaian pekerjaan yang sedang berlangsung.
Karena, dari jaringan relasi tersebut kamu bisa mendapatkan informasi baru yang lebih akurat ataupun upaya baru untuk menyelesaikan berbagai masalah tersebut. Oleh karena itu, perluaslah jaringan relasi tersebut karena terdapat banyak keuntungan besar di dalamnya.
Semua persiapan di atas akan memberikan efek yang sangat baik bagi seorang jasa konsultan bisnis. Tentu kamu harus tetap melakukan berbagai persaiapan lainnya agar jasa konsultasi yang diberikan menjadi lebih baik dan dapat membantu para pemilik bisnis sebaik mungkin.
