Setiap orang yang punya keinginan untuk membuka usaha tentunya mengharapkan keuntungan (profit). Selain itu, yang tidak kalah penting adalah pemikiran seberapa lama pengembalian dana yang ditanam di proyek tersebut agar lekas balik modal. Itu artinya, sebelum usaha dijalankan, maka lebih dahulu perlu menghitung apakah usaha yang akan dijalankan akan benar-benar dapat mengembalikan uang yang telah dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu dan bisa memberikan keuntungan financial tentu saja. Segalanya diperhitungkan terlebih dahulu untuk menghindari kegagalan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan sebuah studi sebelumnya. Studi yang dimaksud biasa dikenal yaitu studi kelayakan bisnis.
Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dialankan. Mempelajari secara mendalam di sini maksudnya ialah meneliti secara sungguh-sungguh data dan informasi yanga da, kemudian diukur, dihitung, dan dianalisi hasil penelitian tersebut dengan metode-metode tertentu untuk menentukan apakah usaha yang akan dijalankan akan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Layak yang dimaksud tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankannya, tetapi juga bagi investor, kreditur, pemerintah, dan masyarakat luas.
Aspek-aspek yang dinilai dalam studi kelayakan bisnis sebagai berikut :
- Aspek hukum : meneliti kelengkapan, kesempurnaan, dan keaslian dari dokumen yang dimiliki mulai dari badan usaha, izin-izinnya, hingga dokumen pelengkap lainnya.
- Aspek pasar dan pemasaran : meneliti seberapa besar pasar yang akan dimasuki dan seberapa besar keamampuan perusahaan untuk menguasai pasar tersebut, serta bagaimana strategi yang akan diambil untuk memenangkan pasar.
- Aspek keuangan : menilai kemampuan perusahaan dalam memperoleh pendapatan dan besarnya biaya yang dikeluarkan, serta bisa melihat seberapa lama modal akan kembali.
- Aspek manajemen dan organisasi : untuk mengukur kesiapan dan kemampuan sumber daya manusia yang akan menjalankan usaha tersebut dan mencari bentuk organisasi yang tepat untuk usaha yang akan dijalankan.
- Aspek teknis atau produksi : menentukan lokasi, layout, gedung, ruangan, dan teknologi yang akan dipakai.
- Aspek ekonomi social : menilai manfaat ekonomi dan social dengan dijalankannya bisnis tersebut bagi masyarakat. Dampak ekonomi misalnya peningkatan pendapatan masyarakat sekitar,s edangkan dampak social misalnya tersedianya sarana dan prasarana seperti penerangan, jalan, air, tempat ibadah dan lain sebagainya.
- Aspek dampak lingkungan : menilai dampak lingkungan yang ditimbulkan nantinya baik lingkungan yang ada di darat, air maupun udara apabila bisnis telah dijalankan. Selain itu, mampu pula untuk mempersiapkan metode seperti apa yang akan diambil sebagai langkah penanggulannya.
Studi kelayakan bisnis hendaknya dilakukan mengikuti prosedur yang berlaku, yaitu mulai dengan beberapa tahapan yang telah ditentukan. Tahapan tersebut dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan keakuratan dalam penilaian studi kelayakan itu sendiri. Adapun tahapan-tahapannya sebagai berikut:
- Pengumpulan data dan informasi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif
- Melakukan pengolahan data
- Analisis data
- Pengambilan Keputusan, layak atau tidak layak bisnis dijalankan.
- Memberikan rekomendasi kepada pihak tertentu terhadap laporan studi yang telah disusun
Untuk lebih meyakinkan Anda, berikut kami paparkan pentingnya studi kelayakan bisnis bagi perusahaan/usaha/bisnis yang akan dijalankan.
- Menghindari resiko kerugian yang tidak diinginkan, baik resiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan. Misalnya ketidakstabilan tingkat suku bunga perbankan yang akan berdampak pada sector riil, terutama dalam hal penyediaan dana.
- Memudahkan perencanaan seperti pendanaan yang diperlukan, kapan usaha akan dijalankan, dimana lokasi akan dibangun, siapa yang akan melaksanakannya, bagaimana cara menjalankannya, berapa besar keuntungan yang diperoleh, dan bahgaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan. Perencanaan ini disusun mulai dari usaha dijalankan sampai waktu tertentu yang diinginkan.
- Memudahkan pelaksanaan pekerjaan karena para pelaksana telah memiliki pedoman yang harus dikerjakan. Pengerjaan usaha dilakukan secara sistematik sesuai rencana yang sudah disusun, sehingga bisa tepat sasaran yang sudah direncanakan.
- Memudahkan pengawasan terhadap jalannya usaha agar tidak melenceng dari rencana yang telah disusun.
- Memudahkan pengendalian. Jika dalam pelaksanaan pekerjaan, setelah dilakukan pengawasan ternyata ada penyimpangan, maka akan mudah terdeteksi dan mampu mengembalikan pelaksanaan pekerjaan yang melenceng sesuai dengan tempatnya.
Studi kelayakan bisnis dilakukan untuk mengidentifikasi masalah di masa mendatang, sehingga dapat meminimalkan kemungkinan melesetnya hasil yang ingin dicapai. Dengan kata lain, studi kelayakan bisnis mampu memperhitungkan hal-hal yang dapat menghambat atau bahkan peluang apa saja yang akan timbul. Jadi, dengan adanya studi kelayakan bisnis minimal dapat memberikan pedoman dan arahan pada usaha yang akan dijalankan nantinya.
Baca juga artikel terkait:
Tahapan-tahapan dalam membuat studi kelayakan bisnis
Mengenal lebih jauh tentang studi kelayakan bisnis
Mengapa kita perlu melakukan studi kelayakan bisnis?