Bisnis merupakan proses yang biasa digunakan untuk mendapatkan keuntungan. Tahapan yang dimulai dari menciptakan barang atau jasa, dilanjutkan penyaluran produk tersebut agar sampai di tangan konsumen. Beriringnya waktu, kegiatan itu semakin berkembang menjadi kompleks. Tiga step di atas berubah luas dan berkaitan dengan aspek lain. Misalnya, perusahaan harus menjalankan riset pemasaran, pembuatan business plan, dan rancangan lain untuk mendukung meningkatnya profit.
Banyaknya aktivitas itu membuat bisnis identik dengan laki-laki. Namun, perkembangan teknologi yang sedang berjalan ini merubah sudut pandang tersebut. Usaha tidak lagi memperlukan riset rumit dan memakan waktu dan tenaga banyak. Di era digital seperti sekarang sangat mempermudah pergerakan usaha. Tidak mengherankan kalau kemudian bermunculan pebisnis wanita yang menjadi kompetitor kuat.
Kondisi ini menjadi salah satu bukti bahwa kesetaraan gender sudah mulai ada di ranah perbisnisan. Bagaimanapun wanita memiliki potensi yang perlu disalurkan. Sekarang mereka tidak hanya berkutat dengan pekerjaan rumah. Mengurus anak, menyiapkan sarapan, dan membersihkan tempat tidur. Kenapa? Karena bisnis sudah tampil dengan kecanggihan yang bisa diakses kapan dan dimanapun. Nah, secara otomatis ketika Anda sudah menikah tidak perlu takut kewajibannya sebagai seorang ibu rumah tangga terganggu.
Beberapa alasan kenapa wanita wajib berbisnis yang mesti dipahami.
Daftar Isi Artikel
Media Menyalurkan Passion
Sudah sepatutnya wanita memberdayakan dirinya. Tidak baik kalau setiap hari harus sibuk dengan urusan rumah. Ketika Anda masih berstatus pelajar sudah sepatutnya terus mengoptimalkan potensi yang ada dalam diri. Salurkan ide-ide kreatif itu untuk mendapatkan penghasilan. Sedangkan sebagai ibu rumah tangga bisa dimulai dengan membuka bisnis online kecil-kecilan untuk mengisi waktu luang. Selain itu, kegiatan ini membuat diri lebih produktif.
Wanita Mandiri
Bisnis menjadi kegiatan yang paling tepat untuk melatih wanita tumbuh mandiri. Disini Anda dituntut untuk menentukan berapa penghasilan yang ingin dicapai dalam sebulan. Pikiran akan digiring menuju strategi apa yang akan digunakan agar target tercapai. Proses ini akan menjurus pada sikap menghargai uang. Nilai tambah lain ketika sudah menikah akan ada sumber penghasilan yang bisa membantu perekonomian suami.
Aktualisasi Diri
Kegaitan baru ini mengharuskan untuk berinteraksi dengan orang lain. Bukan hanya wawasan bertambah luas karena hasil dari komunikasi dengan pelanggan, sesama owner, dan pihak lain. Aktivitas tersebut jelas lebih mengasyikan jika dibandingkan harus duduk berdiam diri di rumah menunggu anak pulang sekolah. Secara otomatis, pelajaran baru mengenai banyak hal akan didapatkan. Faktor tambahan untuk membuat bisnis semakin berkembang.
Memperkecil Risiko
Kenapa harus berbisnis? Bukankah kebutuhan wanita akan dicukupi suami? Perspektif ini sebaiknya mulai dihilang. Bagaimana kalau tiba-tiba suami dipecat dari kerjaanya? Bagaimana kalau hal lain yang lebih buruk terjadi? Inilah yang dimaksut memperkecil risiko. Bisnis setidaknya bisa menjadi solusi terbaik untuk mengatasinya.