Ketika membeli air mineral di warung, pasti yang ada di otak kalian Aqua bukan? Adakah yang teringat cleo, le minerale atau produk lainnya?. Pada artikel ini kita akan membahas bagaimana strategi manajemen le minerale berhasil mengancam kedudukan Aqua.
Produk air mineral satu ini selalu memenangkan market air minum dalam kemasan (AMDK). Bahkan semenjak pertama kali produk ini beredar tahun 1973 hingga era 2000an, dominasi Aqua sebagai pelopor pasar sangat sulit dibendung. Aqua jelas memiliki kompetitor, ada berbagai merk dalam industri yang sama, tapi Aqua seakan seperti pemenang yang tahu cara mempertahankan diri berada di puncak.
Namun kondisi tersebut mulai berubah di tahun 2015. Sebuah produk bernama “Le minerale” hadir sebagai ancaman nyata Aqua. Le minerale berbeda dari merek-merk kemasan air minum pendahulu yang gagal memutus dominasi Aqua. Gebrakan yang dilakukan oleh merk dalam negeri ini, benar-benar berhasil menarik masyarakat. Bahkan strategi manajemen kerennya, mereka berhasil menguasai pasar Indonesia.
Tak perlu waktu lama bagi Le Minerale, merek air minuman dalam kemasan (AMDK) besutan Mayora Group untuk bisa mengambil posisi runner-up di pasar air minum. Bahkan, ia berani memasang target untuk mengambil alih posisi puncak yang sudah dibekap sang market leader selama puluhan tahun.
Daftar Isi Artikel
Strategi Manajemen dan Marketing Ajaib Ala Le Minerale
Produk air minum dalam kemasan (AMDK) dari Mayora Group, Le Minerale, menyiapkan sejumlah strategi manajemen sehingga produknya tetap eksis. Jika dulu anda pasti lazim melihat pemandangan Aqua berjejer di rak-rak warung, minimarket hingga supermarket, kini keadaannya beda, Le minerale mulai mengejar prestasi yang dicapai Aqua. Kedua produk ini sering berjejer di rak yang sama dengan frekuensi penjualan yang tidak beda jauh.
Tagline Iklan
“Iya, Le Minerale segernya beda.. Kayak ada manis-manisnya..”
Awareness Iklan Le Minerale yang muncul tahun 2015 itu adalah bagian strategi manajemen Mayora untuk mendorong produk barunya terjun di pasar air minum dalam kemasan dan berhasil menggeser sedikit posisi Aqua sebagai brand trademark.
Rasa manis yang ada di Le Minerale, berasal dari susunan mineral bi-karbonat atau bicarbonate (HCO3-) yang terkandung di dalamnya. Le Minerale mencoba memposisikan diri pada produk yang punya kandungan mineral alami.
Selain dalam iklan, susunan kandungan pembentuk juga dijabarkan dalam kemasan di badan botol. Edukasi berupa air mineral dengan kandungan mineral alami itulah yang terus dikomunikasikan kepada konsumen sejak Le Minerale terjun di pasaran.
Selama lima tahun terakhir, arah komunikasi Le Minerale fokus pada edukasi konsumen tentang air dengan mineral alami. Bahwa tidak semua air kemasan adalah sama.
Desain dan Ukuran Kemasan
Strategi manajemen berikutnya adalah ketika Le Minerale mencoba memberikan kesan yang berbeda dari desain minumannya. Jika selama ini minuman air putih dikenal dengan desainnya yang polos, Le Minerale berhasil merubah Citra Tersebut.
Strategi ini efektif untuk menyasar orang yang belum memiliki referensi. Ketika mereka datang ke minimarket, kemudian menuju kulkas, minuman yang kemungkinan dilirik adalah yang bentuk visualnya berbeda. Dan Le Minerale punya keunggulan tersebut. Mereka tahu caranya memainkan psikologi konsumen.
Botol Le Minerale memiliki aksen menonjol yang mudah diingat, ini menimbulkan efek repetisi. Konsumen akan mengingat botol tersebut dan akan membelinya kembali. Target pasar yang dibidik Le Minerale adalah segmen menengah dan menengah atas yang memiliki kepedulian terhadap kualitas AMDK yang dikonsumsi. Segmen pasar masyarakat menengah dan menengah atas juga terlihat dari harga jual produk yang bersaing di pasar.
Harga jual Le Minerale varian 600 ml misalnya, bisa ditebus dengan harga kisaran Rp3.200-Rp3.500 per botol. Aqua, membanderol harga jual di kisaran Rp3.300-Rp3.500 per botol di berbagai convenience store dengan kemasan yang sama. Perbedaan harga masing-masing produk tersebut, tergantung convenience store yang menjualnya. Tetapi Le Minerale memberikan
Strategi Manajemen Meningkatkan Availability
Di sisi lain, ketersediaan produk di pasar juga menjadi fokus Le Minerale. Namun, untuk urusan ini, Le Minerale tak perlu effort banyak karena ia beruntung dapat bernaung di bawah payung besar PT Mayora Indah Tbk yang telah membangun jaringan distribusinya hingga ke pelosok nusantara.
Saat ini, Le Minerale telah memiliki lima pabrik, antara lain di pasuruan, Jawa Timur; Sukabumi, Jawa Barat; Palembang Sumatera Selatan, dan Makassar Sulawesi Selatan. Kapasitas seluruh total pabriknya mencapai 5 juta karton per bulan.
Selain produknya yang banyak dipasar, pihaknya Le Minerale juga memenuhi kebutuhan permintaan dengan menyediakan berbagai ukuran air mineral kemasan yang banyak dibutuhkan demi meningkatkan permintaan. Ada ukuran 600 ml, minuman ini telah hadir dalam kemasan 330 ml dan ukuran 1.500 ml.
Unique Selling Point (USP) yang Kuat dan Belum Dilakukan Kompetitor
Alasan terbesar kenapa Le Minerale bisa melawan Aqua adalah inovasi produknya. Untuk melawan merk yang sudah leading di pasar, Le Minerale harus punya senjata yang tidak dimiliki Aqua. Dan mereka berhasil menemukan celah tersebut.
Aqua memiliki produk air galon dengan sistem isi ulang. Ini merepotkan untuk sebagian konsumen, karena harus repot membawa galon ke depot air, perlu dua orang setidaknya untuk menyetir kendaraan dan membawa galon.
Le Minerale tahu akan masalah tersebut hingga akhirnya mereka meluncurkan produk Air Galon sekali pakai. Pembeli bisa mendapatkan air sekalian galonnya. Sehingga konsumen tidak usah repot mengisi ulang. Setiap pembelian Le Minerale Galon, konsumen mendapatkan jaminan Air dan kemasan yang steril.
Saat perusahaan lain beradaptasi dengan mengkomunikasikan dan menyesuaikan produk agar harga lebih terjangkau, Le Minerale justru fokus untuk mempertahankan sekaligus meningkatkan standar kualitas produknya yang tinggi.
Keberanian Le Minerale untuk terus berkomitmen mementingkan/mengutamakan kualitas inilah yang pada akhirnya diapresiasi oleh konsumen menjadi kunci keberhasilan Le Minerale untuk terus tumbuh dan terus meningkatkan pangsa pasarnya.
Untuk melakukan strategi manajemen seperti ini diperlukan konsultan manajemen dan marketing terbaik. Karena tidak mudah menjadi market leading di pasar Indonesia. ItialuS Grapadi Internasional bisa menjadi partner terbaik Anda dalam menyusun strategi manajemen bisnis, karena sudah dipercaya oleh klien baik dari dalam maupun luar negeri.
(Mt)