Bagi mahasiswa dan beberapa pihak lain yang perlu melakukan riset sebaiknya memahami bagaimana membuat kuesioner yang baik. Karena, dari data kuesioner kamu bisa menentukan dan memperoleh hasil riset yang diinginkan. Namun, membuat kuesioner ini tidak semudah yang kamu bayangkan karena terdapat alur penyusunannya. Kamu bisa melewati hal ini jika memakai jasa sebar kuesioner.
Sebuah kusioner yang baik harus memiliki berbagai hal penting di dalamnya. Contohnya saja pertanyaan yang mengarah pada hipotesis yang kamu buat, pertanyaannya komprehensif dan menjawab pertanyaan yang kamu buat dan pastinya harus sesuai dengan tipe survey yang ada. Jika kamu salah membuat kuesioner, maka hasil akhirnya tidak akan maksimal.
Daftar Isi Artikel
Langkah Penyusunan Kuesioner yang Baik dari Jasa Sebar Kuesioner
Untuk membuat kuesioner yang baik tidaklah sulit. Namun, kamu harus mempertimbangkan 5 hal yang ada di bawah ini agar dapat tersusun dengan baik dan sempurna. Adapun 5 langkah yang biasa digunakan oleh jasa sebar kuesioner antara lain:
1. Menentukan Hipotesis
Sebuah riset yang baik harus didahului dengan hipotesis. Hipotesis ini kemudian tersusun berdasarkan teori yang kamu pakai. Melalui teori dan pendukung lainnya kamu bisa membuat sebuah hipotesis.
Hipotesis ini nantinya akan kamu buktikan dari hasil riset. Hasil riset tersebut akan terbentuk dari data yang kamu kumpulkan dari kuesioner. Oleh karena itu, agar kuesioner ini dapat berperan dengan baik maka kamu wajib membuat hipotesis yang jelas dari awal.
2. Menentukan Tipe Survey
Seusai membuat hipotesis, maka langkah berikutnya adalah menentukan tipe survey. Secara umum terdapat 2 tipe survey kuesioner yang dapat kamu pakai yaitu dengan menentukan skala (1-5) atau dengan ya/ tidak.
Jika memakai tipe skala maka jenis pertanyaan akan berisikan pendapat dari sangat tidak setuju ke sangat setuju dengan angka 1-5. Sedangkan tipe survey ya/ tidak maka data inputnya akan menjadi 1 untuk ya dan 0 untuk tidak.
Jenis survey yang paling umum ada adalah skala. Namun, kamu bisa mengkombinasikan keduanya agar dapat memperoleh data yang lebih lengkap.
3. Membuat Pertanyaan
Kuesioner tidak mungkin muncul tanpa pertanyaan. Pertanyaan tersebut harus kamu susun sebaik mungkin agar bisa menjawab hipotesis yang ada. Pertanyaan ini bisa kamu tiru dari riset lainnya atau membuat pertanyaan baru. Tapi ingat, membuat pertanyaan pada kuesioner tidak mudah dan butuh panduan dari buku panduan penelitian dengan data primer.
4. Menentukan Kategori Jawaban
Kategori jawaban ini terwakili dengan tipe kuesioner. Karena sesuai dengan tipenya, maka jawabannya bisa memakai skala (1-5) atau dengan jawaban ya atau tidak. Keduanya bisa kamu pakai secara bersamaan namun sebaiknya kamu lebih banyak memakai tipe skala karena datanya lebih baik dan kemungkinan besar melewati uji data sangat besar.
5. Membuat Desain Letak Survey
Hal terakhir adalah menentukan desain letak dari survey-nya. Karena survey yang baik harus tersusun dan memiliki pertanyaan yang runtut. Kamu bisa membuat sub judul untuk pertanyaan dengan topik berbeda. Cara ini lebih disukai karena membuat narasumber lebih mudah memahami pertanyaan yang akan mereka isi. Jadi, isinya lebih baik dan bisa dipertanggungjawabkan.
Tahapan pembuatan kuesioner di atas akan merupakan langkah dasar yang harus kamu lakukan setiap saat. Karena langkah ini akan memastikan kuesioner yang ada benar-benar mewakili riset yang kamu lakukan. Jika kamu kesulitan melakukannya maka memakai jasa sebar kuesioner merupakan pilihan terbaik. Karena jasa ini bisa menyusun kuesioner yang baik sekaligus menyebarkannya ke responden yang kamu butuhkan.